Jumat, 27 Januari 2012

ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumáƒĤAmiin ya Rabbal'alamiin...

Jika kau mencintaiku karena kecantikanku.Menyejukkan setiap mata yang memandangnya,Kemudian aku bertanya…Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia.Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena sifatku yang ceria,Menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu,Kemudian aku bertanya…..Bila keceriaan itu kelam dirundung duka,Seberapa muram cintamu kan ada?

Jika kau mencintaiku karena ramah hatiku,Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu,Kemudian aku bertanya….Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka,Seberapa mampu cintamu memendam praduga?

Jika kau mencintaiku karena cerdasnya diriku,Membuatmu yakin pada putusanku,Kemudian aku bertanya....Ketika kecerdasan itu berangsur hilang senua,Seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku?

Jika kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki,
Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku
Kemudian aku bertanya...Jika di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak,Seberapa tangguh cintamu tuk tetap bersamaku?

Jika kau mencintaiku karena tegarnya sikapku,Menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu,Kemudian aku bertanya….Andai ketegaran itu rapuh diterpa badai,Seberapa kuat cintamu bertahan?

Jika kau mencintaiku karena pengertian yang ku berikan,Menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang ku tanam,Kemudian aku bertanya….Kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat,Seberapa kau mampu mengerti cinta ini?

Jika kau mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku,Menambah dalamnya rasa cinta semakin kau mengenalku,Kemudian aku bertanya…..Mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku Seberapa besar cinta mampu memaafkan?

Jika kau mencintaiku karena keteguhan imanku,Bagai siradj yang benderang mengantarkan cahaya
Kemudian aku bertanya….Kala iman itu jatuh menurun,Seberapa berkurang akhirnya cintamu padaku?

Jika kau mencintaiku karena,Ku yang tlah kau pilih sebagai cinta ,yang kan kau pegang sepanjang hayat Kemudian aku bertanya….Pun hati ini tergoncang..Seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup,Untuk membuat cinta ini tetap bersama diriku,Maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cinta ini....Aku ingin kau cintai karena Allah..

Karena Dia kan selalu ada tuk menjaga,Maka cintaku kan tetap utuh dan setia,Hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu,Karena cintaku berpulang pada-Nya..

^_________________________^

Kamis, 26 Januari 2012

♥ Untukmu yang berjiwa hanif ♥

Bismillaahirrahmaanirrahiim.



Ketika jejak jejak kasih sayang Allah Subhanahu wa ta'ala sudah mulai tampak di halaman kalbu,awan 'Mahabah' dan kabut cinta Allah azza wa jalla sedang datang berarak di langit hati,pertanda rahmat hidayah akan turun menyirami taman jiwa.


Tidak berselang lama,akan tumbuh bersemi fitrah yang suci,hadir perasaan tunduk dan patuh pada kebenaran,timbul motivasi dan semangat untuk berbuat kebaikan.Saat itulah kehidupan akan terasa berarti dan kebahagiaan bisa di rengkuh kembali.Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,''Dan orang orang yang berjuang dalam jalan Kami,akan Kami beri mereka hidayah menuju jalan jalan kebaikan Kami.''(QS.Al-Ankabut:69)


Sekiranya ia di biarkan begitu saja,tidak di olah dengan benar bahkan sering di terlantarkan dan di lalaikan,pasti ia berlalu dan meninggalkannya dalam kesendirian menyebabkan ia harus menunggu dan menunngu pada sebuah penantian yang tidak berkesudahan, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,''ketika mereka menyeleweng dari jalan kebenaran,Kami selewengkan hati mereka.''(QS.Ash-Shaf:5)


Tidak ada pilihan lain bagi seorang hamba kecuali melanjutkan pencarian dan memperkokoh keyakinan.karena bangun dari kelalaian merupakan Langkah awal dari sebuah perjalanan menuju 'Shiratal Mustaqim'.jalan yang telah di tempuh oleh para nabi dan rasul,orang orang shiddiq,syuhada dan orang orang yang shalih.itu pula yang telah di lalui oleh Rasulullah dan para sahabatnya.


Beragama ala Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan menapaki jejak Salafush Shalih itulah sebuah keharusan,itulah hidayah yang hakiki.Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,''Sekiranya mereka beriman seperti mereka beriman,niscaya mereka memperoleh hidayah.''(QS.Al-Baqarah:137)


Semoga Allah Azza Wa Jalla mengambil ubun-ubun kita kepada kebenaran...
Aamiin

Rabu, 25 Januari 2012

Kisah Cinta Rosulullah Kepada Siti Khodijah


Kisah indah Nabi Muhammad saw dan Siti Khadijah ra. selalu berkesan untuk dibaca. Dan entah mengapa aku tak pernah bosan membacanya. Cinta sejati dan kesetiaan mencintai diukur setelah perkawinan, bahkan lebih terbukti setelah kepergian yang dicintai. Kendati Nabi Muhammad saw. Sangat mencintai Aisyah ra., namun cinta beliau kepada Siti Khadijah ra. pada hakekatnya melebihi cintanya beliau kepada Aisyah ra., bahkan cinta itu melebihi semua cinta yang dikenal umat manusia terhadap lawan jenisnya. Sementara hikayat tentang cinta, seperti Romeo dan Juliet, Lailah dan Majnun, tidak teruji melalui kehidupan bersama mereka sebagai suami istri. Karena itu, sekali lagi dikatakan bahwa cinta Rasulullah saw. Kepada Khadijah ra. Adalah puncak cinta yang diperankan oleh seorang laki-laki kepada perempuan dan sebaliknya.
Sangat besar rasa cinta Rasulullah kepada Khadijah, sampai-sampai Aisyah mengatakan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
“Tidak pernah aku merasa cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku terhadap Khadijah. Padahal aku tidak pernah melihatnya. Tetapi Rasulullah seringkali menyebut-nyebutnya. Jika ia memotong seekor kambing, ia potong-potong dagingnya, dan mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Maka aku pun berkata kepadanya, “Sepertinya tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah…!”
Maka berkatalah Rasulullah, “Ya, begitulah ia, dan darinyalah aku mendapatkan anak.”
Dalam suatu riwayat dikisahkan, suatu saat Aisyah merasa cemburu, lalu berkata,
“Bukankah ia (Khadijah) hanya seorang wanita tua dan Allah telah memberi gantinya untukmu yang lebih baik darinya? "(maksud Aisyah yang menggatikan Khadijah adalah dirinya).
Maka Beliau pun marah sampai berguncang rambut depannya. Lalu Beliau bersabda,
“Demi Allah! Ia tidak memberikan ganti untukku yang lebih baik darinya. Khadijah telah beriman kepadaku ketika orang-orang masih kufur, ia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, ia memberikan hartanya kepadaku ketika manusia lain tidak mau memberiku, dan Allah memberikan kepadu anak darinya dan tidak memberiku anak dari yang lain.”

Maka aku berkata dalam hati,” Demi Allah, aku tidak akan lagi menyebut Khadijah dengan sesuatu yang buruk selama-lamanya.”

Ketika Aisyah ingin menampakkan kelebihannya atas Khadijah, ia berkata kepada Fatimah ra., putri Nabi dari Khadijah ra.:
“Aku gadis ketika dinikahi ayahmu sedang ibumu adalah janda ketika dinikahi ayahmu.” Rasul saw. Yang mendengar ucapan ini dari putrinya yang mengeluh bersabda: “Sampaikanlah kepadanya ‘Ibuku (maksudnya Khadijah ra) lebih hebat dari engkau, beliau menikahi ayahku yang jejaka, sedang engkau menikahinya saat beliau duda.”

Disamping itu Rasulullah tidak memadu Khadijah dengan wanita lain, sedang semua istri selainnya dimadu. Teman-teman Khadiijah pun masih diingat oleh Rasul dan berpesan kepada putri-putri beliau agar terus menjalin hubungan kasih dengan mengirimkan hadiah-walau sederhana- kepada mereka. Ketika Fath Makkah, yakni hari keberhasilan rasul saw memasuki kota Mekkah bersama kaum Muslim, beliau berkunjung ke lokasi rumah Khadijah ra., karena rumah itu sendiri telah tiada. Beliau juga-pada hari itu- menyendiri, di tengah kesibukan bersama pasukan kaum Muslim, dengan seorang wanita tua sambil bercakap-cakap dengan wajah berseri-seri. Aisyah ra yang melihat hal tersebut bertanya:”Siapa orang itu dan apa yang dibicarakannya?” Ternyata wanita tua itu sobat karib Khadijah ra dan pembicaraan Nabi saw dengannya berkisar pada kenangan manis masa lalu. Gerak langkah suara dan ketukan pintu yang biasa dilakukan Khadijah ra pun terus segar dalam benak dan pikiran beliau. Suatu ketika beliau mendengar ketukan dan suara serupa. Beliau berkomentar:”Ini cara ketukan Khadijah. Saya duga yang dating adalah Hala ( saudara perempuan Khadijah ra.) dan ternyata dugaan beliau benar. Demikianlah keagungan cinta Rasulullah swa. kepada Khadijah ra. Yang akan tetap terukir indah sepajang zaman.

Subhanalloh
^^

Minggu, 22 Januari 2012

MENCARI KESEMPURNAAN


Seorang santri pernah bertanya pada gurunya:

Santri : Bgmn caranya agar kita mendapatkan sesuatu yg paling sempurna dlm hidup?
Guru : Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yg paling indah menurutmu & jangan pernah kembali kebelakang.

...Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, si Santri kembali dg tangan hampa . . .

Lalu guru bertanya: Mengapa kamu tdk mendapatkan bunga 1 pun?
Santri : Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tdk memetiknya karena aku pikir mungkin yg di depan pasti ada yg lbh indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yg aku lihat tadi adalah yg terindah, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi!

Dgn tersenyum guru berkata:
"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, krn sejatinya kesempurnaan yg hakiki tdk pernah ada, yg ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan...


^^

"JODOH ITU RAHASIA ALLAH SUBHANAHU WA TA'AALA"


Bismillaah..

Sekuat mana kita setia
Sehebat mana kita merancang
selama mana kita menunggu
sekeras mana kita bersabar
Sejujur mana kita menerima dirinya

Jika Takdir ALLAH menentukan yang kita bukan dengan dirinya
Kita tidak akan bersama dengannya
Jika ALLAH telah menulis jodoh kita dengannya
Kita tetap akan bersama dengannya

Karena Tulang Rusuk dan pemiliknya
Takkan pernah tertukar dan akan bertemu pada saat yang tepat menurut Ilmu_Nya
Tiada yang kebetulan melainkan
Semuanya telah dirancang
Dan sebaik-baik rancangan adalah dari ALLAH jua

SUBHANALLAH..

Keep Istiqomah + Keep Smile It's a Sunnah ^^

Sabtu, 21 Januari 2012

Innamal a'malu binniyat



Bismillahirrahmaanirrahiim

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama…

Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijaksana
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan…

Mengalir air mataku
Dengan pengorbanan puteri solehah Siti Fatimah

Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga…

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah….
Subhanallah

Tabahlah jiwaku
Setabah ummi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga

Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar….

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah….

Semoga...

Aamiin^^